ILMU BAGAIKAN LENTERA DALAM HIDUP
Oleh : Akhmad Said Hidayat,S.Pd.SD
“elmoh : ngilnongngel ta’
etemmoh”
Begitulah
sastra Madura mengomentari tentang ilmu, ilmu diibaratkan sebagai sesuatu yang
abstrak, yang tidak bisa diraba, dilihat bahkan tidak bisa dirasakan oleh panca
indra manusia. Namun keunikan dari ilmu tersebut adalah sebagai pondasi dari
semuanya, bayangkan saja. Kita melakukan sesuatu tidak berilmu bagaikan
melakukan sesuatu yang tiada gunanya, bahkan Tuhan sendiri pun pertama kali
menurunkan wahyu kepada nabi Muhammad melalui kata “Iqro’”, yang artinya
membaca atau dalam makna harfiah yaitu belajar untuk mencari ilmu.
Ilmu
diibaratkan sebagai lentera di dalam kegelapan yang akan menjadi penerang
terhadap apa yang kita perbuat, jadi segala perbuatan, tingkah laku itu
diwajibkan berlandaskan dengan ilmu, yang nantinya segala perbuatan dan tingkah
laku menjadi nilai positif, berguna dan yang tak kalah pentingnya menjadi nilai
ibadah kepada Allah SWT. Maka dari hal tersebut ilmu merupakan unsur utama di
dalam hidup, tak heran jika ada salah satu hadits yang membicarakan tentang
ilmu dan menuntut setiap orang untuk mencari ilmu dari lepas buaian sang ibu
sampai ke liang lahat, persepsi dari hadits itu adalah peran penting ilmu
sebagai pedoman dan petunjuk untuk menjalani hidup.
Berbicara
tentang ilmu, tentunya erat kaitannya dengan pendidikan, dimana pendidikan
mempunyai peran penting, dan pendidikan tentunya tidak hanya bersumber dari
sekolah saja, banyak hal – hal yang harus mendukung terwujudnya pendidikan yang
akan membentuk generasi penerus bangsa, diantaranya adalah pendidikan keluarga.
Pendidikan
keluarga adalah pendidikan pertama, karena keluarga pembentuk karakter anak,
anak banyak belajar dari keluarga, anak banyak bersinggungan dengan keluarga.
Maka dalam hal tersebut peran orang tualah yang lebih dominan didalam keluarga
untuk selalu mengawasi, membimbing dan membantu apa yang terjadi pada diri
anak.
Maka dari itu
untuk terwujudnya tujuan pendidikan yang nantinya akan memberikan ilmu sebagai
lentera bagi kehidupan, maka peran orang tua sangat dibutuhkan dan juga peran
guru sebagai pendidik sekaligus sarana dan jembatan pentransfer ilmu untuk
menberikan dukungan baik secara moral, spiritual maupun materi. Dan tak lebih
juga peranan pemerintah dalam membangun pendidikan yang berbasis karakter yang
notabenenya adalah terbentuknya karakter siswa yang bertakwa kepada Tuhan yang
maha esa yang nantinya akan mejadi insan yang kukuh berpendirian kepada agama
demi meneruskan cita – cita bangsa.
Nahhh!!! Buat
anak – anakku, tuntutlah ilmu ke negeri China begitulah kata pepatah yang
mengartikan bahwa menuntut ilmu jangan setengah – setengah, tuntutlah ilmu
selagi engkau masih muda. Niatkanlah didalam dirimu, dan tetap semangat. Semoga
sukses dan selamat jalan anak – anakku! Masa depan ada di genggaman tanganmu.